PKTQ.org - Dari 86 aplikasi yang mendaftar Fellowship KBB UGM 2019. Ust. Ade Jamarudin, pengurus PKTQ bidang Riset-Pengembangan Keilmuan dan Koordinator Wilayah Riau, terpilih satu-satunya yang mewakili provinsi Riau. Program ini hanya diikuti oleh 10 orang peserta se-Indonesia.
Fellowship Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) UGM 2019, bertujuan untuk membangun basis pengetahuan akademik bagi KBB dan memberikan landasan yang lebih kokoh untuk advokasi KBB. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan riset-riset multi-disiplin mengenai KBB, dan diadakannya pengajaran mengenai KBB (baik sebagai matakuliah tersendiri atau bagian dari matakuliah) di perguruan tinggi, dalam disiplin Hukum, Syariah, Filsafat, Studi Agama, dan Ilmu-ilmu Sosial dan Politik.
Kegiatan dimulai sejak tanggal 1-6 Juli 2019. Menurut pengurus PKTQ yang juga dosen Tafsir Qur'an di UIN Suska Riau ini, merasa tema acara ini menarik untuk diteliti kaitannya dengan kajian tafsir Qur'an, sehingga Ia pun mengirimkan jurnalnya berjudul, "Pluralime dalam Perspektif Al-Qur’an, Solusi Kebebasan Beragama di Indonesia."
Kegiatan tersebut diadakan CRCS UGM. Penyelenggara menanggung seluh biaya kegiatan, akomodasi, dan transportasi peserta. Juga di dalamnya, diadakan konferensi, "The First International Conference on Indigenous Religions: The State, Indigenous Religions, and Inclusive Citizenship" pada 1-3 Juli 2019.
Kriteria calon pendaftar diantaranya; 1) Pendidikan minimal S2 dalam bidang hukum, syariah, filsafat, studi agama, ilmu-ilmu sosial dan politik 2) Pengajar di perguruan tinggi 3) Memiliki rekam jejak penelitian di bidangnya. “Temanya sendiri sangat menarik untuk diangkat karena kebebasan beragama jadi isu sentral di Indonesia. Khususnya yang tidak paham dengan tafsiran-tafsiran Al-Qur’an," ujar Ust. Ade.
Ust. Ade Jamarudin, Pengurus PKTQ Terpilih Fellowship KBB UGM 2019 |
Kegiatan tersebut diadakan CRCS UGM. Penyelenggara menanggung seluh biaya kegiatan, akomodasi, dan transportasi peserta. Juga di dalamnya, diadakan konferensi, "The First International Conference on Indigenous Religions: The State, Indigenous Religions, and Inclusive Citizenship" pada 1-3 Juli 2019.
Ust. Ade Jamarudin, paling kanan |