Profil Mufassir Indonesia : Prof. M. Quraish Shihab
April 19, 2017
Profil Mufassir Indonesia : Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16
Februari 1944. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, dia
melanjutkan pendidikan menengahnya di Malang, sambil "nyantri" di
Pondok Pesantren Darul-Hadits Al-Faqihiyyah. Pada 1958, dia berangkat ke Kairo,
Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyyah Al-Azhar. Pada 1967, dia meraih
gelar Lc (S-1) pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadis Universitas
Al-Azhar. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di fakultas yang sama, dan
pada 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Quran dengan
tesis berjudul Al-I 'jaz Al-Tasyri'iy li Al-Qur an Al-Karim.
Sekembalinya ke Ujung Pandang, Prof. Quraish Shihab dipercayakan untuk
menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin,
Ujung Pandang. Selain itu, dia juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di
dalam kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Wilayah VII Indonesia
Bagian Timur), maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian
Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang ini, dia
juga sempat melakukan berbagai penelitian; antara lain, penelitian dengan tema
"Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur" (1975) dan
"Masalah Wakaf Sulawesi Selatan" (1978).
Profil Mufassir Indonesia : Prof. M. Quraish Shihab |
Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984, Quraish Shihab ditugaskan di
Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca-Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta. Selain itu, di luar kampus, dia juga dipercayakan untuk menduduki
berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak
1984); Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departemen Agama (sejak 1989); Anggota
Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989), dan Ketua Lembaga
Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara
lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu
Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-8. Menteri Agama Indonesia ke-16.
Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif dalam kegiatan
tulis-menulis. Di surat kabar Pelita, pada setiap hari Rabu dia menulis dalam
rubrik "Pelita Hati." Dia juga mengasuh rubrik "TafsirAl-Amanah" dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta, Amanah.
Selain itu, dia juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul
Qur'an dan Mimbar Ulama, keduanya terbit di Jakarta. Selain kontribusinya untuk
berbagai buku suntingan dan jurnal-jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga
bukunya diterbitkan, yaitu Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya
(Ujung Pandang: IAIN Alauddin, 1984); Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen
Agama, 1987); dan Mahhota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:
Untagma, 1988). Karya Prof. M. Quraish Shihab paling melegenda adalah Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an.
Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk diabdikan dalam bidang pendidikan. Dengan kata lain bahw ia adalah seorang ulama yang memanfaatkan keahliannya untuk mendidik umat. Hal ini ia lakukan pula melalui sikap dan kepribadiannya yang penuh dengan sikap dan sifatnya yang patut diteladani. Ia memiliki sifat-sifat sebagai guru atau pendidik yang patut diteladani. Penampilannya yang sederhana, tawadlu, sayang kepada semua orang, jujur, amanah, dan tegas dalam prinsip adalah merupakan bagian dari sikap yang seharusnya dimiliki seorang guru.
Prof. Quraish Shihab masuk dalam daftar '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Dalam situs themuslim500.com namanya tertuang berkat jasa-jasanya dalam mengembangkan ilmu keislaman dalam beragam kegiatan. Karya dengan konteks yang aktual serta bahasa yang mudah dipahami, namanya melesat sebagai akademisi yang progresif mengembangkan ilmu al-Qur'an.
Ia juga aktif mengisi program agama Islam di televisi. Beberapa program yang cukup populer antara lain Kultum (RCTI), Tafsir Al Mishbah (Metro TV), dan Hikmah Fajar (RCTI). Di sela-sela segala kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di dalam maupun luar negeri.
Baca tulisan terkait 50 Lebih Karya Buku Prof. M. Quraish Shihab.
Dikutip dari buku Membumikan Al-Quran : Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat dan penambahan oleh Tim PKTQ : Ust. Faisal Hilmi, S.Th.I dari berbagai sumber.
0 komentar