Tafsir Surah Ar-Rahman [55] : 6 Kandungan Utama dan Manusia Tidak Bisa Mendustakan Nikmat Allah
September 19, 2020Mengenal Surah Ar-Rahman
Setelah sebelumnya telah dibagikan penafsiran Surah Al-Fatihah [surah ke-1] dan surah Ya Siin [surah ke-36], sebelum membahas tafsir secara utuh 30 juz. Akan dihidangkan surah-surah pilihan lainnya :
- Ar-Rahman
- Al-Waqiah
- Al-Kahfi, dan
- Al-Mulk.
Jika surah-surah tersebut selesai, maka baru akan dibagikan secara utuh bertahap 30 juz lengkap. Insya Allah.
Kesempatan ini, kita mulai dengan pengenalan surah Ar-Rahman. Surah ini urutan ke-55. Sebelumnya surah Al-Qamar [54] dan sesudahnya surah Al-Waqiah [56]. Ar-Rahman berarti Yang Maha Pengasih, ada pula yang mengartikan Yang Maha Pemurah. Ada 78 ayat. Tergolong Makiyyah, diturunkan di kota Mekkah. Secara urutan turunnya surat, sesudah surah Ar-Ra'd.
6 Kandungan Utama Surah Ar-Rahman
Ada 6 inti surah Ar-Rahman, mengutip KH. Oemar Bakry dalam Tafsir Rahmat-nya.
Surah Ar-Rahman [55] - Pesona Tafsir Nusantara |
- Al-Quran nikmat Allah yang paling tinggi nilainya. Al-Quran sumber nur hidayah Allah untuk mencapai keselamatan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Al-Qur'an tidak susah memahaminya. Semua orang yang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran, dapat mengambil petunjuk daripadanya.
- Allah telah menciptakan manusia menjadi makhluk yang terbaik. Indah rupanya, bagus susunan tubuhnya. Cerdas akalnya. Ruang angkasa dan bumi diciptakan Tuhan dengan rapih sekali. Semua teratur dengan harmonisnya. Tidak ada yang berantakan.
- Allah telah memberikan nikmat yang tidak terhingga banyaknya kepada manusia. Ruang angkasa, daratan, lautan, dan di dalam tubuh bumi penuh dengan nikmat. Kepada manusia diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengolahnya.
- Alam semesta dan bumi ini akhirnya akan fana, hancur lebur. Yang tinggal ialah Allah Yang Maha Tunggal.
- Menjadi tugas manusia untuk menyembah Allah dan mensyukuri segala nikmat-Nya.
- Surat ini ditutup dengan penjelasan sifat-sifat surga. Segala macam nikmat dan kesenangan tersedia di dalamnya. Itulah ganjaran kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Tadabbur Ayat Paling Banyak Diulang
Didalam Surat 55 Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yang berbunyi :
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"
Kalimat tersebut diulang-ulang sebanyak 31x dalam surah ke 55 ini. Dalam ayat: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77. Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya, "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan'?". Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "dusta", bukan kata "ingkar".
Hal ini menunjukkan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari. Yang sering dilakukan manusia adalah "mendustakan"-NYA. Dusta berarti menyembunyikan kebenaran.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu, sehingga mereka mendustakannya. Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari kerja keras kita? Bahkan sampai lupa zakat dan sedekah.
Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana S1/S2 bahkan S3, itu karena 'otak kita' yang cerdas? Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena 'kepiawaian kita', kita 'pandai menjaga' pola makan & rajin ber-olah raga, dan sebagainya.
Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita, tanpa sadar, kita telah melupakan peranan Allah. Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita, tanpa sadar,kita telah melupakan Peranan Allah,
Kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan yang kita raih. Kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah, "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang Kamu dustakan?"
Kita telah bergelimang kenikmatan; Harta, pasangan hidup, anak-anak yang telah kita miliki. Semua nikmat itu akan ditanya pada hari kiamat kelak.
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini" (QS. At-Takatsur [102] : 8). Sudah siapkah kita menjawab dan mempertanggung jawabkannya. "Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya." (QS. An-Nahl [16] : 18)
0 komentar