Profile Ust. Ziyad Ulhaq, Ph.D
April 14, 2019
Ayah dari empat orang puteri, Hilwa Zihal, Najma Zihal,
Lubna Zihal, dan Hasna Zihal ini dilahirkan di sebuah desa tak jauh dari
bengawan Solo, tepatnya desa Soko Sari kabupaten Tuban, Januari 1978 silam.
Suami dari
Hj. Ade Halimah S.Th.i. SQ yang merupakan juara tahfidz 30 juz wanita tingkat
Internasional tahun 2007 di Lybia ini menjalani pendidikan Non Formal dan
formalnya sejak kecil secara bersamaan. Mula-mula, secara Non Formal, Ia
mendapatkan pendidikan dasar keagamaan langsung dari ayahnya sendiri. Di PKTQ, Ia memegang amanah sebagai Dewan Penasihat.
Dr. Ziyad Ulhaq, SQ, MA, Dewan Penasihat PKTQ |
Ayahnya
merupakan salah satu murid dari kyai Abul Fadhol at Tubany, salah satu ulama
nusantara yang karya-karya bukunya berbahasa Arab banyak dikaji di timur
tengah, yang juga merupakan murid Hadhrotus syaikh Hasyim Asy’ari.
Pola pendidikan berbasis agama yang ditanamkan ayahnya pada
usia belia telah berpengaruh besar dalam kehidupannya. Selain itu, Ia juga
mendapat bimbingan agama dari kakeknya, seorang kiai sepuh dan politikus senior
di kabupaten Tuban KH. Nurhasyim (Alm).
Untuk
memperdalam keilmuan agamanya, pada tahun 1993, ia “nyantri” di
Pesantren Ilmu Al Quran (PIQ), Singosari Malang sampai 1995. Dibawah asuhan KH.
Bashori Alwi Murtadlo, ia banyak belajar
tentang dasar Al Quran dan cabang-cabang ilmunya.
Lalu ia
melanjutkan belajarnya di Pondok Pesantren “Madrasatul Quran” Tebuireng, Jombang yang salah satu
pengasuhnya adalah KH. Dr. Musta’in Syafi’i. MA, penafsir AlQuran “fenomenal”
dari Jombang JawaTimur.
Di tempat
ini, selain belajar di Madrasah Aliyah Salafiyah (madrasah non formal
yang khusus mempelajari kitab-kitab turast (klasik) dengan metode sorogan dan
blandongan), ia juga berhasil menghafal
Al Quran 30 Juz, Qira’at Ashim Riwayat Hafs dan diwisuda pada tahun 1998.
Belum
merasa cukup dengan apa yang sudah didapatnya, ia hijrah ke Jakarta dan belajar
di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Qismul Lughoh Al
Mukastsaf. Ia lulus dengan predikat “Mumtaz” (cumlaude).
Adapun
pendidikan Formalnya, ia tempuh di sekolah milik kakeknya sendiri di tempat kelahirannya,
Yayasan Pendidikan Islam “Nurul Huda”. Mulai dari tingkat dasar Madrasah
Ibtidaiyyah (1984-1990), tingkat menengah Madrasah Tsanawiyah (1990-1993). Lalu
ia melanjutkan sekolah tingkat atas di Madrasah Aliyah “Al Ma’arif”
Singosari Malang
dari tahun 1993 sampai 1995.
Pada tahun
2000, putra pertama pasangan Drs.H.Chamim Umar dan Hj. Luluk M ini melakukan rihlah
ilmiyyah ke Jakarta untuk melanjutkan studinya pada Fakultas Syari’ah,
Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ). Lulus tepat waktu pada 2004, pria
berkacamata ini meraih predikat mahasiswa terbaik di fakultasnya, dengan
predikat “Cumlaude”.
Tak puas
dengan ilmu yang telah didapatnya, sembari kuliah di PTIQ , ia
sempatkan menimba ilmu juga di SEBI (syari’ah Economic banking Institute),
Jurusan Mu’amalah, Konsentrasi Manajemen Perbankan Syari’ah, yang berbasis di
Ciputat, Tangerang.
Pria berpenampilan
santai ini pun telah menyelesaikan studinya di Pasca Sarjana, Program
Internasional, Konsentrasi Ulumul Quran dan Tafsir, Institut Ilmu Al Quran
(IIQ) Jakarta pada tahun 2009. Lalu pada
tahun 2013 melanjutkan program doctoral-nya di International Islamic University
Malaysia (IIUM) pada Program Quran dan Sunnah.
Sejak di
program S1, Ia telah aktif menulis artikel di koran, majalah, jurnal dan buku.
Karya akademiknya mulai dari s1 sampai s3 Ia tulis dengan bahasa Arab; yakni Al
Akhdzu bi Aysaril Madzaahib fil fiqh (mengambil yang termudah dalam
bermadzhab; study pemikiran Syaikh Wahbah Az Zuhaily) skripsi S1, At Tafsir
Al Isyaary fil Miizan (menakar objektifitas tafsir berbasis isyarat) thesis
s2, dan Qadhiyyatul I’jaz Al’Adady Fil Quraanil karieem-diraasah naqdiyyah
li ba’di aarail kuttab al indunisiyyiin (Diskursus Studi Angka AlQuran;
telaah kritis pendapat para pengkaji Angka AlQuran di Indonesia).
Ia juga pernah mengasuh rubrik tafsir dan konsultasi agama
di salah satu majalah nasional. Beberapa buku yang berhasil ditulisnya misalnya
membaca dan memahami konstruksi AlQuran (IndoMedia; 2005), Menyingkap Tirai Juz
AlQuran (Indomedia; 2006), Miracle Of Tadarus (WCM; 2009), Psikologi Qurani
(WCM; 2010) dan 30 Kepribadian Manusia dan Rahasianya dalam AlQuran (Qaf;
2018).
Saat ini, Ia tercatat sebagai dosen tetap Pasca Sarjana pada
program Ilmu AlQuran dan Tafsir di Institut Ilmu AlQuran (IIQ) Jakarta. Selain
itu, Ia juga merupakan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Mandiri Utama
Finance (MUF) Syariah, anak perusahaan di bidang pembiayaan dari Bank Mandiri. Selebihnya,
waktunya banyak dihabiskan untuk belajar dan mengajar Al Quran di pelbagai tempat
dan majlis taklim di Jadebotabek.klik >>> untuk membaca tulisan-tulisan Qur'an dan Tafsirnya.
0 komentar