Eksklusif Wawancara Ust. Dr. Ade Jamarudin, MA Setelah Mengikuti Short Course Filsafat dan Pemikiran Islam di Iran
July 18, 2022Ust. Dr. Ade Jamarudin, MA Setelah Mengikuti Short Course Filsafat dan Pemikiran Islam di Iran 2022 |
Agenda dalam tahun ini adalah short course filsafat dan pemikiran Islam sekaligus riset tentang tasawuf syiah. Kebetulan yang jadi fokus pertama adalah sebetulnya riset, karena tertarik dengan tasawuf syiah. Termasuk bagaimana sebenarnya titik temu sunni dan syiah di Indonesia. Kami tertarik dengan agenda itu, dengan terjun ke lapangan langsung lebih asli.
2. Bagaimana ust sampai terpilih kegiatan ini?
Saya terpilih dengan berbagai prosedur yang ditetapkan oleh university al Mustafa Iran, termasuk yang diminta adalah jurnal yang sudah publish baik nasional maupun internasional.
3. Semua biaya apakah ditanggung panitia, sebagian, atau pribadi?
Biaya kebetulan langsung ditanggung oleh university al-Mustafa.
4. Kegiatan apa saja yang dilakukan di Iran?
Selain short course, saya bisa langsung riset di Iran tentang tasawuf nya. Ziarah ke tempat-tempat sejarah ulama seperti imam Ghazali, pengarang kitab tafsir Mafatih al-Ghaib, karangan Fakhruddin al-Razi, mesjid Jamkaran, mesjid Nabi Khidir yang berada di Qum Iran dan maqam para syuhada serta ulama-ulama sunni dan syiah seperti Imam Khumaini, tafsir Khazin, serta maqam cucu Nabi.
5. Bagaimana kesan dan pesan ust setelah mengikuti kegiatan ini?
Saya menambah wawasan pengetahuan, bagaimana ulama-ulama antara sunni dan syiah bisa bersatu di negeri yang dulunya Persia dan banyak melahirkan ulama-ulama yang masyhur.
6. Apakah ini program Syiah atau bukan?
Program ini mengangkat tema filsafat dan pemikiran Islam, jadi tidak ada hubungan dengan syiah. Apalagi saya sekaligus riset tentang tasawuf syiah.
7. Bagaimana cara kita bersikap. Jika ada kegiatan Syiah, namun ingin tetap mengikutinya, sedang kita sebagai Ahlu Sunnah wal Jamaah (Sunni)?
Perbedaan antara Ahlu Sunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furu', juga dalam Ushuul. Ini sebagai ilmu, sebagai perbandingan. Aqidah tetap Aswaja.
8. Apakah kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh orang awam, atau hanya khusus yang sudah kuat akidah aswajanya?
Bagi yang mau mengikuti program ini diperbolehkan, bulan Oktober ada lagi dan terbuka untuk kaum muslimin. Akademisi termasuk yang kuat akidahnya juga silahkan untuk mendaftar, tidak ada batasan.
9. Bagaimana menyikapi masyarakat yang mencap "Syiah" jika setelah kita mengikuti kegiatan di Iran? Ini juga yang sebelumnya pernah terjadi dengan tokoh-tokoj kita
Menurut saya, diikuti dulu agendanya dan langsung terjun ke lapangan, betul atau tidaknya nanti akan terlihat dan dialog dengan tokoh-tokoh nya di Iran serta ulama-ulama di Iran.
10. Poin penting apa yang bisa jadi pelajara umat Islam di Indonesia terhadap Iran?
11. 3 poin penting apa yang bisa jadi pelajaran PKTQ terhadap kegiatan ini?
0 komentar