Soal Tradisi Yang Sedang Viral

February 19, 2022

Soal Tradisi Yang Sedang Viral

Oleh: Dr. Ziyad Ulhaq Al-Hafiz, SQ, MA 
Dewan Penasihat PKTQ & Dosen Pascasarjana IIQ Jakarta

Wayang, Media Dakwah Wali Songo 

Memahami nas (teks) Al-Qur'an & Al-Hadis, tanpa menggunakan perangkat ilmu-ilmu terkait, yang sudah ditetapkan para ulama terdahulu. Dapat dipastikan melahirkan kesimpulan yang tidak tepat, bahkan salah. 

Tradisi, Arab-nya adat dan taqolid. Merupakan hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Allah SWT menciptakan manusia dengan dua potensi sekaligus: taqwa dan fujur. Potensi takwa akan melahirkan cipta, karya dan karsa yang positif. Kebalikannya fujur. Tradisi positif inilah yang disebut Al-Qur'an sebagai urf. Sehingga, wahyu mengarahkan untuk melestarikan dan mempertahankan urf

Posisi nas, menakar dan menyaring mana tradisi yang positif dan negatif. Fan ushul fiqh dan turunan-nya; Kaidah fiqh. Telah secara gamblang mengatur hal ini melalui kaidah; al a'dah muhkamah (muhakkamah)

Cara menyikapi tradisi pun sudah dicontohkan Nabi. Aqiqah dan ruqyah contohnya. Kita akan paham saat membaca sejarahnya hingga muncul istilah aqiiqah jahiliyyah dan aqiiqah Islamiyyahruqyah syar'iyyah dan ghairu syar'iyyah

Demikian halnya para Sahabat. Kita tak akan dapat melihat peninggalan Fir'aun di Mesir. Bila Amr bin Ash bersikap frontal ala Wahabi dan "Salafi",  padahal Allah sengaja menyelamatkan jasad Firaun agar dapat kita lihat. Demikian hal-nya perintah untuk piknik dan jalan-jalan, lihat peninggalan sejarah banyak sekali dalam Al-Qur'an. 

Atas dasar inilah, ulama Aswaja, pembawa Islam di Nusantara dapat secara proporsional dan bijak menyikapi tradisi nenek moyang kita. Praktis, mereka dapat diterima dengan baik. Islam pun menjadi mayoritas di NKRI. 

Dalam menyikapi kasus tradisi yang sedang hangat saat ini, pembaca akademik soal Wahabi akan mendapatkan gambaran lugas dan jelas. Betapa ketidaksukaan dan kebencian pendiri-nya terhadap fan fiqh dan tradisi keilmuan para ulama terdahulu. Dapat secara sukses  diturunkan secara turun temurun pada para pengikutnya. 

Saya memandang, pemangku kepentingan, pemerintah sudah saatnya turun tangan. Bila tidak, akan banyak tradisi dan situs sejarah yang tergerus dan bahkan hilang oleh "pemahaman" yang "prematur" terhadap Islam ini. Negara jiran saja, Malaysia, telah lebih tegas soal pemahaman ini. 

Terbukti, di Afghanistan dan sebagian Suriah dapat dilihat dampak negatifnya. Bila hadratus syeikh Hasyim As'ary tidak membentuk Komite Hijaz, maka generasi kita pun tak akan dapat melihat qubbatul khadraa; tempat Nabi saw disemayamkan. 

Hari ini masih sebatas sinyal saja, bahwa pemahaman Wahabi dan Salafi bermasalah tak hanya soal aqidah saja. Namun secara sistemik juga akan berpengaruh pada aspek kehidupan sosial lain-nya. Lalu, wahai penguasa, apa yang engkau tunggu? 

Mungkin Anda Juga Menyukai Ini

0 komentar

Wujudkan Anak Hafiz 30 Juz Bersanad & Kuliah Ke Luar Negeri

Lomba MHQ Anamfal SD/MI Tingkat Provinsi Jawa Barat 2023

Kategori Tulisan

Abdul Hayy Farmawi Achmad Brian Athoillah Ade Jamarudin Africa Agenda AICIS Ali Nurdin Amsterdam Anak Yatim Anggota Asean Asia Audio Baca Kitab Bali Bank Masalah Banten Beasiswa Bedah Buku Quran Bedah Karya Ilmiah Berita Brunei Darussalam Budaya Buletein Jumat Buletin Jumat Buntet Pesantren Call for Papers Corona Dakwah Quran Darul Quran Singapore Daurah Dewan Pengurus PKTQ Download Elfisa English Quran Interpretation Eropa Eva Rosyidana Alfa Sanah Faisal Hilmi Faisal Hilmi Road Show Faizal Zakki Muttaqin Faridah Ashsholihah Fellowship Fellowship KBB UGM Filipina Filsafat Islam Form Freiburg University German G20 Galeri Photo Gallery Guru Besar Profesor Gus Baha Halal Bi Halal IAIN Cirebon Ibnu Jarir at-Thabari Idul Fitri IIQ Jakarta Ilmu Tafsir Indonesia INTERNATIONAL CONFERENCE IQSA Iran Islam In The World Jalaluddin Al Mahalli Jalaluddin As Suyuthi Jambi Jawa Barat Jerman Kaidah Tafsir Kajian Kitab Tafsir Karya Ilmiah KBB Kebangsaan Kemenag RI Kitab Tafsir Konsolidasi Kontributor KUIS Selangor Lalilatul Quran : Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara LDNU Les Privat Ngaji Quran Lilik Ummi Kaltsum Link LPDP M Qusairy Thaha M. Ali Ramdhani M. Edi Suharsongko M. Ilham Sunjoyo M.Ag Mahmud Yunus Malaysia Masjid Istiqlal Medan Membaca Qur'an Members Mesir Metode Tafsir Moch Khoirul Anam Morocco Motivasi Quran Muhamad Sofi Mubarok Muhammad Asad Muhammad bin Syami Syaibah Mukjizat Al-Qur'an Nasional Nasionalisme News Ngaji Pasaran Ramadhan Ngaji Tafsir Online Nikah Beda Agama Nur Kholik Ridwan Nurfadliyati Pandemi Paspor Gratis PCINU Belanda Pemikiran Islam Pendidikan Kader Ulama Penerbit Buku Penghargaan Peringatan Maulid Nabi Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta PHBI Pluralisme Poster Press Releas Prof. Dr. Jajang A Rohmana Profil Profil Mufassir Profil Surah Quran Profile Program PTIQ Q&A Quraish Shihab quran Quran dan Ekonomi Quran dan Keuangan Quran dan Pengembangan Diri Quran Indeks Radikalisme Rahmi Syahriza Ramadhan Rapat Kerja Riau Rihlah Ilmiah Riskiyatun Hozaituna Adnan Rizkiyatun Khozaituna Rosihon Anwar Sahlawati Abu Bakar Said Agil Husin al-Munawwar Salafi Takfiri Santri Anamfal SeIPTI Selamat Menikah Selamat Wisuda Seminar Tafsir Quran Seni Short Course Silaturrahim Singapura Struktur Al Quran Surah Al-Falaq Surah An-Naas Sutria Dirga Syaikh Muhammad Husain Az Zahabi Syarat Mufassir Syaza Nada Liana Tadabbur Quran Tafsir Ahkam (Hukum) Tafsir Al Fatihah Tafsir Al-Baqarah Tafsir An-Nur Tafsir Ar Rahman [55] Tafsir Ar-Rum Tafsir Arab Tafsir Asia Tenggara Tafsir Cerai Tafsir Cinta Tafsir Juz Amma Tafsir Kebangsaan Tafsir Kesehatan Tafsir Klasik Tafsir Maudhui Tafsir Modern Tafsir Nabi Muhammad SAW Tafsir Nabi Rasul Tafsir Negera Tafsir Nikah Tafsir Nusantara Tafsir Nusantara Faisal Hilmi Tafsir Obat Tafsir Pariwisata Tafsir Pendidikan Tafsir Pernikahan Tafsir Poligami Tafsir Qur'an Program Tafsir Quran Event Tafsir Quran Karim Tafsir Showi Tafsir Singapura Tafsir Sosial Tafsir Sufi Tafsir Surah An-Nisa Tafsir Travelling Tafsir Wabah Tafsir Wanita Tahfidz Qur'an Taubat Tawakkal Terjemah Qur'an Tesis Thailand The Global Qur'an The Message of The Quran Tilawatil Qur'an Tokoh Qur'an Tradisi Travel The World Training UIN Jakarta UIN Jambi UIN Raden Fatah Palembang UIN Sumatera Utara UIN Sunan Gunung Djati Bandung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ulumul Qur'an Universitas Al-Azhar USA USIM Video Vrije University Amsterdam WA Programs Wahabi Wakaf Webinar PKTQ Yogyakarta Ziyad Ulhaq تفسير

SEKRETARIAT PKTQ

PKTQ Cirebon
@Pesantren Qur'an Anamfal 
Jl. Raya Pasawahan, Pasawahan, Susukan Lebak, Cirebon

PKTQ Jakarta
Anamfal Jakarta @Pondok Indah Office Tower 2, Lt. 15 
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA, Pondok Indah, Jakarta Selatan

WA CS :  +62899-5625-137 
Email: info.pktq@gmail.com 
Web : pktq.anamfalpesantren.com

Daftar Anggota PKTQ

Visitor