Perbedaan Kajian Struktur Al-Qur'an dengan Cocoklogy
April 15, 2020
Oleh : Ziyad Ulhaq, Ph.D
(Dewan Penasihat PKTQ, Dosen Pasca Sarjana IIQ, Praktisi Pengobatan Al-Qur'an)
Kajian Struktur Al-Qur'an |
Kajian struktur Al-Qur'an tidak hanya mengkaji soal angka saja namun juga aspek anasir Al-Qur'an baik yang tauqify maupun ijtihady, munasabah, makna surah, tanda-tanda yang tertulis di mushaf di luar bingkai ayat dan sebagainya. Berbeda dengan cocoklogy yang hanya melulu soal angka.
2. وجود منهج متبع;
Berbeda dengan cocoklogy yang tak jelas metode-nya, lebih banyak unsur kebetulan (مصادفات) dan bahkan cenderung mencari kesesuaian secara paksa (توافق مجبر ومدلس, cocok-cocokan), kajian struktur Al-Qur'an menggunakan metode yang jelas dan terukur (paten) melalui teori-teori baku yang bisa dipelajari oleh siapapun.
3. موافقة علوم القرآن;
Kajian struktur mengikuti kaidah bidang studi ilmu Al-Qur'an yang terkait dengan bidang kajian: misalnya ilmu bahasa (lughot), termasuk didalamnya ilmul huruf, ilmu rasmil mushaf, ilmu addil ay, ilmul waqf wal ibtida, ilmul munaasabah, dan bahkan pengembangan dari metode tafsir (semiotika Al-Qur'an), berbeda dengan cocoklogy yang asal-asalan dan sering menabrak kaidah ulumul Qur'an yang ada.
4. أهداف محققة;
Berbeda dengan cocoklogy yang lebih banyak dipengaruhi oleh motif tertentu (politik; dukungan paslon tertentu), afiliasi ormas atau gerakan sosial tertentu, iseng yang tak jelas arah tujuannya, kajian struktur Qur'an berorientasi mengurai pesan struktur Al-Qur'an secara komprehensif sebagai komplementer studi bidang Al-Qur'an yang telah ada dan mengekplorasi unsur hidaiy Al-Qur'an secara psikologis dan therapis.
0 komentar