Ini Poin-Poin Penting Hasil Silaturrahim dan Konsolidasi Dewan Pengurus PKTQ 1442 H - 2021 M
July 06, 2021Dr. Abur Hamdi Bin Usman, Lc, MA, dari KUIS Malaysia, Tim baru PKTQ |
Siang hari pkl 13:00 waktu Indonesia Barat, dilaksanakan Silaturrahim dan Konsolidasi Dewan Pengurus PKTQ 1442 H - 2021 M. Hadir hampir 20 Dewan Pengurus PKTQ, dari berbagai provinsi/wilayah Indonesia, dan Malaysia. Agenda ada juga, dari Kairo, Mesir, namun terkendala teknis jaringan belum bisa hadir. Membahas poin-poin penting terkait struktur kepengurusan, agenda dan pengembangan PKTQ.
Kegiatan yang dilaksanakan via Zoom Meeting (support Zamrud Consulting) ini, berakhir pkl 15:00 Jakarta Time. Hadir Dewan Penasihat; Dr. Ziyad Ulhaq Al-Hafiz, SQ, MA, Direktur sekaligus pemimpin rapat: Fisal Hilmi, S.Th.I, Bendahara; Faridah Ashsholihah, S.Pd, Divisi Riset dan Pengembangan Keilmuan sekaligus Koordinator Sumatra; Rahmi Syahriza, S.Th.I, MA.
Hadir pula sekaligus terpilih Dr. Abur Hamdi Bin Usman, Lc, MA, dari Kolej Univeriti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS), menempati Divisi Kerjasama Lembaga & Hubungan Internasional. Sekaligus Kordinator PKTQ Malaysia. Ia satu divisi dengan Rahmat Iqbal, dari Univ. Al-Azhar, Kairo. Namun pria asal Jambi tersebut, menempati Kordinator PKTQ Mesir.
Juga hadir Nurfadliyati, M.A, dari UIN Jambi, yang menempati divisi Penerbit, Jurnal, dan Publikasi. Koordinator DKI Jakarta: Elfisa, S.Ag. Koordinator Jawa Timur: Eva Rosyidana Alfa Sanah Al-Hafizoh, S.Ag. Koordinator Jawa Tengah: Mar'atus Sholikah Al-Hafizoh, S.Ag. Koordinator Sumatra, cabang Palembang: Achmad Brian Athoillah. Kordinator Riau: Moch. Khoirul Anam, M.Sy. Serta Koordinator Aceh: Ahmad Nurul Hadi, MA.
Berikut poin-poin penting hasil "Silaturrahim dan Konsolidasi Dewan Pengurus PKTQ 1442 H - 2021 M" :
I. Struktur Kepengurusan
- Pengurus yang hanya nempel nama, tidak aktif, dan tidak ada kontribusi, dikeluarkan dari kepengurusan. Hal ini karena aktifnya organisasi bersandar pada pengurus. Menerima pengurus baru, dengan komitmen aktif-kontributif, diniatkan khidmah Qur'an.
- Sering-sering konsolidasi pengurus. Dewan Penasihat hanya mengamati, dan selalu memantau semua pergerakan.
- SK diterbitkan minggu ini. Mohon dicek format dan datanya. Ketua komunikasi per-orang, untuk fixsasi.
- Buat Jobdesk Tim dan diadakan halaman kerja evaluasi online (privat) per-struktur/orang.
- Buat hal yang membuat pengurus dan anggota makin merasa memiliki PKTQ, dan aktif kontribusi membesarkannya. Menebar manfaat dakwah Qur'an di tengah-tengah umat.
- Setiap divisi dan kordinator, membentuk tim yang satu visi, minat khidmah qur'an dan aktif-kontributif.
- Menulis harus dipaksa, dan dipress oleh diri sendiri. Terlebih bagi dosen pentingnya citasi, dan belajar dari pengangkatan professor/doktor honoris causa, Ust. Abdul Shomad, dan ust. Adi Hidayat.
- Setiap pengurus PKTQ wajib menulis artikel, esai, atau sejenis sebualn 1x, yang akan diterbitkan di website PKTQ dan berbagai medianya. Anggota juga didorong. Akan dievaluasi rutin tiap tanggal 25.
- Diadakan kursus bahasa Arab yang terbuka bagi umum juga.
- Kolaborasi penelitian dan penulisan Pengurus-Anggota PKTQ
- Buat program pengkader mufassir, layaknya PSQ, namun direvisi lebih baik. Online, untuk masa pandemi ini. Ada kekosongan.
- Mengadakan kembali webinar. Terlebih lock down masih berlanjut di Indonesia, Malaysia, dan negara Asean lainnya. Sangat diperlukan.
- Utamakan pengurus dan anggota tiap bulan menulis artikel/esai tema Qur'an, yang dipublikasi media PKTQ
- Mendata karya-karya buku, artikel, jurnal, dan sejenin pengurus dan anggota PKTQ, lalu dipublish datanya. Juga untuk mendorong yang lain untuk aktif berkarya.
- Membuat kolaborasi menulis Tafsir & Mufassir Nusantara dalam beberapa bahasa (Indonesia, Melayu, Arab, & English).
- Kolborasi menulis jurnal
- Secara bertahap diurus dan konsisten, mengurus Jurnal PKTQ
- Belajar dari PSQ dan Forum Pelayan Quran, hanya satu atau dua donatur/muhsinin namun bisa membangun dan menjalankan program.
- Jangan proposal mendadak, namun mencari donator/muhsinin tetap. Proposal tidak ekektif, bahkan merusak reputasi lembaga.
- Gunakan personal approach.
- B to B lebih bagus PKTQ, jalin kolaborasi dengan dunia usaha dan pemerintah. Buat program yang dibutuhkan, dan saling memberikan untung-manfaat.
- Usulan rekening yayasan, sudah ada dan sudah digunakan sejak awal. Untuk profil PKTQ dan kiprasnya, bukti-buktinya, agar dirapihkan dan siap disodorkan calon muhsinin. Banyak pula peluang mudah calon donatur di Malaysia, hanya perlu cakap-cakap.
- Tiap anggota akan dikenai fee keanggotaan per-tahun, setidaknya infak Rp 100.000 - Rp 150.000. Anggota akan mendapatkan "member card" dan marchandise karya tema kajian Al-Qur'an dan berbagai cabang ilmunya. Baik jurnal, maupun buku. Buku bisa diambil dari pengurus/anggota PKTQ, atau kerjasama lembaga, seperti kampus dan Lembaga Tashih Al-Qur'an Kemenag RI. Infaq ini akan digunakan untuk operasional, dan pelaksanaan program-agenda PKTQ.
- Penambahan anggota PKTQ.
- Tiap pengurus berusaha mencari dan mengusulkan muhsinin insidensial atau lebih utamanaya yang tetap, untuk ikut mensukseskan dakwah Al-Qur'an PKTQ.
- Karena bidang tafsir, kurang diminati Muhsinin untuk support finansial, maka bahasannya tarik pada tema umumnya Al-Qur'an (mengkaitkan dengan program Tahfiz dan wakaf mushaf).
- Kolaborasi dengan lembaga yang lebih besar, agar PKTQ bisa membesar juga dan ikut belajar. Serta tidak berat untuk biaya operasional program.
Dewan Pengurus PKTQ yang hadir |
0 komentar